Jumat, 25 November 2011

Mengarahkan Anak untuk Meneladani Rasulullah SAW


Sumber : Majelis Jejak Nabi/@jejakNabi
1.Dari Ibnu Abbas r.a.:Aku menginap di rumah bibiku Maimunah.Pd sebagian waktu malam,Rasulullah SAW bangun utk shalat. #MeneladaniRasulullah
2.Beliau menuju ke tempat kendi yg digantung. Di sana beliau berwudhu dg wudhu yang ringan. Setelah itu,beliau shalat. #MeneladaniRasulullah
3. Aku pun bangun & berwudhu.Aku melakukan sama persis yg beliau lakukan. Kemudian aku berdiri di samping kiri beliau. #MeneladaniRasulullah
4. Namun,beliau memindahkanku ke samping kanan beliau.Kemudian beliau shalat beberapa rakaat. #MengarahkanAnak #MeneladaniRasulullah
5.Setelah itu beliau berbaring hingga tertidur smpai mndengkur.Kemudian dtglah muazin yg mmberitahukan bahwa waktu shalat (Subuh) telah tiba
6. ......Beliau keluar rumah dan shalat. Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dlm kitab Shahihnya (3/17). #MengarahkanAnak #MeneladaniRasulullah
7a. Dalam riwayat lain, yang juga diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, disebutkan dengan lafal: “Aku menginap di rumah bibiku Maimunah agar...
7b. .......aku dapat memerhatikan bagaimana Rasulullah Shallallâhu ’alayhi wa Sallam mengerjakan shalat. Beliau berdiri shalat ..... hadis.”
8.Ikatan seorg anak dg pribadi Rasulullah mmpu mmupuk kcintaanny,sprti yg akn dtg pnjelasanny pd pmbahasn ttg pmbentukn akidah&kyakinan anak
9a.Selain itu,sebagai sarana pencapaian hidayah seperti hadis yg diriwayatkan oleh ath-Thabrani&Ibnu an-Najjar dari Ali karramallahu wajhahu
9b. “Ajarkanlah kepada anak-anak kalian tiga perkara: cinta kepada Nabi kalian, cinta kepada keluarga beliau dan membaca al-Qur`an.”
10. Keterikatan seorang anak kepada Rasulullah Shallallâhu ’alayhi wa Sallam membuatnya menjadi manusia yang sempurna. #MeneladaniRasulullah
11. Karena, pikirannya menjadi terbuka untuk mempelajari jalan hidup pemimpin para rasul, pemimpin seluruh umat manusia dan kekasih Allah.
12.Akalny akan dterangi o/ cahaya keimanan.Dg mmahami sjarah yg mulia ini,dia akan mngangkat kepalany dg bangga sbg pngikut setia Rasulullah
13a.Apabila kita tahu ketololan orang-orang Barat yang berusaha mengikat anak-anak dengan tokoh-tokoh fiktif seperti Superman dan lain2 ....
13b. ......kita menjadi paham pentingnya mengikat akal anak dengan pribadi Rasulullah Shallallâhu ’alayhi wa Sallam. #MeneladaniRasulullah
14a. Kita cukup menceritakan sejarah beliau,akhlak beliau dan berbagai pertempuran yang beliau lakukan di hadapan anak2, dalam rangka.......
14b. ...memupuk rasa cinta mereka kpd nabinya,meneladani rasulnya&mencontoh perilaku beliau SAW,serta utk mnjauhkan diri dr tokoh2 maksiat.
Tema Mengarahkan Anak Meneladani Rasulullah SAW td berasal dari Prophetic Parenting karya DR. Muhammad Nur Abdul Hafidz Suwaid

Kamis, 24 November 2011

Aku dan Mereka


“Semangat akhi antm pasti bisa..!”

Itulah kalimat yang selalu ku dengar dan hampir setiap hati ini sedang tidak menyakai kondisi di sekitar. Kalimat yang mungkin aku sudah bosan, setaip orang mampu mengucapkanya dan mudah untuk menyampaikanya. Aku pun terkadang berfikir, “kenapa kalian hanya bisa berkata seperti itu, namuan tak pernah menghiraukan bagai mana perasaan hati ini”.
Setelah aku menyadari betapa luar biasanya kata-kata itu. Aku selalu tersenyum ketika mengingat kekesalabku terhadap teman-temanku atau saudaraku. Terkadang juga aku malu terhadap diriku kenapa aku harus kesal terhadap mereka yng mengatakan hal itu. Yah aku merasakan ada mukjizat ketika mengingat ingat kalimat itu ketika aku mersakan kelelahan atau keputus asaan dalam sebuah permasalahan. Aku pun juga merasakan keikhlasan mereka ketika mengatakn hal itu yah mungkin karena keikhlasan dan kesungguhan merakalah kalimat itu sangat menjadi motifasi baik diri ini atau pun hati ini.
Allah sw. Berfirman dalam QS. Al-Insyirah:5-7..

Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Ketika kita mengaitkan kalimat diatas dengan dua ayat ini maka kita tahu betapa Allah akan memberikan kita kemudahan setelah kita dalam ksulitan. Ada sebuah istilah, “berakait-rakit dahulu bersenag-senang kemudian”. Ya itulah betapa luar biasanya, setelah kita mengaitkan sebuah kalimat yang mungkin kita sudah bosan oleh kalimat itu. Maka janganlah kita mengatakan bahwa mereka hanya bisa berbicara saja tanpa ada usaha untuk membantu kita. Karena ucapan ini adalah doa yang terucap secara spaontan dan terkadang keikhlasanya lebih besar dari pada sebuah usaha yang langsung dihadapan kita. Allahu a’lam